Laman



Senin, 07 Februari 2011

Bunga Matahari


Bunga Matahari
(Helianthus annuus Linn.)
Sinonim :
Familia :
Compositae
Uraian :
Herba anual (umumya pendek, kurang dari setahun), tegak, berbulu, tinggi 1 - 3 m, Ditanam pada halaman dan taman-taman yang cukup mendapat sinar matahari, sebagai tanaman hias. Termasuk tanaman berbatang basah, daun tunggal berbentuk jantung, bunga besar/bunga cawan, dengan mahkota berbentuk pita disepanjang tepi cawan, berwarna kuning, dan di tengahnya terdapat bunga-bunga yang kecil berbentuk tabung, warnanya coklat.

Nama Lokal :
bungngong matahuroi, bungka matahari, purbanegara; Bunga panca matoari, bunga teleng matoari, Sungeng; kembang sarengenge, kembhang mataare, bungga ledomata; kembang sangenge, kembhang tampong are; Xiang ri kui (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman.  Untuk penyimpanan: dikeringkan.

KEGUNAAN:
Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
           pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri
           lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik
           (arthritis), sulit melahirkan.
Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang
       pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.
Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk
        rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).
Daun: Malaria.

Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
   Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk
   nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang
   air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria)
   dan ari kemih berlemak (chyluria).

PEMAKAIAN:
Bunga: 30 - 90 gr.
Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
Sumsum dari batang: 15 - 30 gr.  rebus.
Akar : 15 - 30 gr.

PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.

CARA PEMAKAIAN:
Bunga (Flower head) :
1. Sakit kepala:
    25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas
    air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.

2. Radang payudara (Mastitis):
    Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. 
    Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian
    digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr,
    dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum
    pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).

3. Rheumatik:
    Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat
    yang sakit.

4. Disentri :
    30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat,
    ditambahkan gula batu secukupnya, minum.

Akar :
1. Kesulitan buang air besar dan kecil: 
    15 - 30 gr akan segar direbus, minum.

2. Infeksi saluran kencing:
    30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih,
    diangkat), minum.

CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus           digestivus).

PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -.

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=31

Bunga kenop


Bunga Kenop
(Gomphrena globose Linn.)
Sinonim :
Familia :
Amaranthaceae
Uraian :
Herba tahunan, tinggi 60 cm. atau lebih, berambut. Ditanam di halaman sebagai tanaman hias atau tumbuh liar di ladang-ladang yang cukup mendapat sinar matahari sampai setinggi lebih kurang 1400 m. dari permukaan laut, berasal dari Amerika dan Asia. Batang hijau kemerahan, berambut, membesar pada ruas percabangan, Daun duduk berhadapan, bertangkai, bentuk daun bulat telur sungsang sampai memanjang, dengan panjang 5-10 cm, lebar 2-5 cm, ujung meruncing warna hijau berambut kasar di bagian atas dan halus di bagian bawah, warna rambut putih. Bunga bentuk bonggol, warna merah tua keungu-unguan, seperti bola. (Ada yang berwarna putih).

Nama Lokal :
Bunga kenop, kembang puter, ratnapakaja (Indonesia); Adas-adasan, gundul (Jawa), Taimantulu (Gorontalo).; Qian hong (China).;
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Asma, Batuk, Radang mata, Sakit kepala, Mimpu buruk; Sakit panas, Disentri;
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Bunga atau seluruh tanaman, segar atau dikeringkan.

KEGUNAAN:
1. Asthma bronchial, radang saluran napas acute dan menahun (acute
    dan chronic bronchitis).
2. Batuk rejan (Pertusis)
3. Radang mata, sakit kepala
4. Panas pada anak, mimpi buruk (night screaming).
5. Dysentery.

PEMAKAIAN: 9-15 gram, rebus.

PEMAKAIAN LUAR:
Tanaman segar dilumatkan, dipakai pada bagian tubuh yang sakit atau direbus, untuk cuci. Dipakai untuk luka terpukul atau koreng.

CARA PEMAKAIAN:
1. Asthma bronchial:
    10 kuntum bunga direbus, ditambah arak kuning, minum secara
    rutine 3 kali.

2. Buang air kecil tidak lancar: 3-10 gr bunga direbus,  diminum.

3. Panas pada anak (karena gangguan liver):
    7-14 kuntum bunga segar direbus, minum.

4. Dysentery:
    10 kuntum bunga segar ditambah arak kuning, rebus, minum.

5. Bronchitis chronis:
    Sudah dibuat obat suntik, disuntikkan pada titik akupunktur. 10%
    penderita, timbul rasa kering di tenggorokan setelah mendapat
    suntikan, tapi hanya sementara.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa manis, netral. Anti batuk, menghilangkan sesak (antiasthmatic), pengobatan radang mata. KANDUNGAN KIMIA: Gomphresin I, II, Ill, V, VI.

Sumber : http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=30